BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Meskipun pada awalnya kehidupan dunia penuh
didominasi gereja yang hanya membimbing manusia kearah hidup yang shaleh tanpa
memikirkan martabat dan kebebasan manusia yang mempunyai perasaan, pikiran,
keinginan, dan cita-cita untuk masa depannya sendiri. Sehingga melahirkan ahli-ahli pikir
yang menyatukan filsafat Yunani dan ajaran kristen.
Sejalan dengan itu terjadi persaingan paham skolastik dan patristik
sehingga menimbulkan kembali pertentangan para ahli filosof sehingga melahirkan
paham yang berbeda-beda bahkan menyesatkan seperti sofisme. Sehingga melahirkan
filosuf-filosuf yang terkenal seperti sokrates, plato dan Aristoteles. Akhirnya
Filsafat Yunani mengalami kemegahan dan puncak kejayaan, yaitu melahirkan
peradaban Yunani.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum yang diberikan oleh dosen pengajar
Bapak Hamlan, S. Ag. Dan agar penulis lebih memahami tentang Filsafat Umum.
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis
mengambil metode kepustakaan yakni mengumpulkan buku-buku yang diperoleh dari
perpustakaan.
BAB II
FILSAFAT SOKRATES, PLATO DAN ARISTOTELES
A. Sofisme
Berasal dari kata Sofis
yang berarti cerdik, pandai. Namun kemudian berkembang artinya menjadi bersilat
lidah.
Ajaran kaum sofis
pokok-pokoknya sebagai berikut :
a. Manusia
menjadi ukuran segala-galanya.
b. Kebenaran
umum (mutlak) tidak ada.
c. Kebenaran
hanya berlaku sementara.
d. Kebenaran
tidak terdapat pada diri sendiri.
Dengan ajarannya yang
demikian, maka Sofisme tergolong aliran relativisme. Yang pengaruhnya
yang waktu itu, yaitu melahirkan banyak orang terampil berpidato serta akal
manusia dihargai. Tetapi segi negatifnya menjadikan orang lidak bertanggung
jawab atas ucapan-ucapannya.
Maka retorika yaitu
kecakapan berpidato menjadi kunci kebenaran untuk membela suatu kebenaran. Para
filosuf Sofisme di antaranya adalah Pythagoras lahir kira-kira tahun 500 SM di
Abdrea.
Kaum Sofis menjanjikan
untuk mengajar kepandaian dalam masalah ini. Secara garis besar dapat dikatakan
bahwa praktek mereka mendekati cara sarjana-sarjana hukum dalam masyarakat
modern.
Menurut pemikiran
filsafatnya, orang adalah ukuran segala sesuatu tentang “adanya yang ada”
dan tentang “tidak adanya yang tidak ada”. Penafsirannya bahwa setiap
orang adalah ukuran segala sesuatu, dan jika terjadi pertentangan maka tak ada
kebenaran obyektif sesuai dengan yang ditentukan mana yang benar dan mana yang
salah. Ajaran ini meskipun sangat skeptis dalam masalah pengetahuan, akan
tetapi is sangat praktis menghadapi tradisi dan adat-istiadat.
Hippias adalah seorang
tokoh lain dari filosuf Sofisme. Seorang sofis yang terkemuka dan luas
pengalamannya, pengetahuan luas meliputi ilmu pasti, astronomi, tata bahasa,
mythologi, kesusasteraan din sejarah. Dia adalah sseorang sofis murni
yang beranggapan bahwa pengetahuannya harus dikembangkan kepada orang lain.
Dan tokoh lainnya lagi
adalah Gorgias (483-375 SM). Berasal di Sisilia dari Leontini
berasal. Ia adalah seorang skeptis yang tidak mengakui adanya pengetahuan,
kalaupun ada maka tidak dapat disampaikan kepada orang lain.
Ia mengemukakan tiga dalil
:
1. nothing
exists, (tak ada sesuatu yang ada),
2. if anything existed it could not be known, (kalau ada sesuatu maka
tentu ia tak dapat diketahui).
3. if it could be known it could not be communicaIeci to others, kalau
bisa diketahui ia tentu tak dapat disampaikan kepada orang lain).
la berpendapat bahwa hukum
alam adalah hukum yang kuat. Biasanya orang-orang Sofis tidak disukai oleh para
filosuf. Karena pada kata sofis itu sendiri terkandung pengertian tipuan,
hipokret, dan sinis. Menurut para filosuf, mereka itu adalah orang-orang yang
kurang terpelajar, baik di dalam sains, maupun dalam filsafat (ditentang oleh
Socrates dan Playo).
B. Filsafat
Klasik
Disebut filsafat klasik
karena falsafah yang dibangunnya mampu menguasai sistem pengetahuan alam
pikiran barat sampai kira-kira selama dua ribu tahun. Para filosuf klasik
muncul berusaha untuk membangkitkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap
ilmu pengetahuan yang waktu itu mengalami pendangkalan dan melemahnya tanggung
jawab manusia karena pengaruh negatif dari para filosuf aliran Sofisme.
Adapun yang dimaksud para
filosuf yang termasuk dalam filsafat klasik itu adalah, Socrates, Plato, dan
Aristoteles.
1. SOCRATES
(469 - 399 SM)
Socrates adalah filusuf yunani yang
hidup dalam abad ke-4 SM {wafat 390 SM}. Ia dikelan sebagai prajurit yang gagah
berani. Seperti halnya kaum sufis, socrates mengarahkan perhatiannya kepada
manusia sebagai objek pemikiran filsafatnya.
Sejak muda Socrates telah terlihat sifat
ke bijaksanaannya, karena selain ia cerdas juga pada setiap perilakunya di
tuntut oleh suara bathin yang selalu membisikan dan menuntun ke arah keutamaan
moral. Peran socrates dalam mendobrak pengetahuan sejati sangat penting
mencapai keseluruhan.
Socrates mengucapkan selamat bahwa,
Athena memiliki basib baik untuk memiliki begitu banyak orang yang berusaha memperbaiki
pemuda, dan orang-orang baik tentu lebih pantas untuk dipergauli daripada orang
jelek, lebih Bodoh untuk dapat merusak mereka dengan sengaja, Melethius
seharusnya mengajar dia dan tidak menyerut ia kepengadilan.
Adapun falsafah pemikiran Socrates
diantaranya ia menyatakan adanya kebenaran objektif. Faham efeknya merupakan
kelamjutan dari metode yang ia temukan {Induksi dan definsi}. Sayangnya
Socrates tidak pernah menulis pemikiran falsafahnya sendiri .
2.
PLATO (427 - 347 SM)
Plato adalah pengikut Socrates, ia lahir
di athena dengan nama asli Aristoteles. Ia belajar filsafat dari socrates,
pythagoras, Heracleitus dan Elia.
Sebagaimana Socrates. Ia menggunakan
metode dialog untuk mengantarkan filsafatnya. Namun kebenaran umum {Definisi}
menurutnya bukan dibuat dengan cara dialog yaitu Induktif sebagaimana cara yang
digunakan socraters, pengertian umum {difenisi} menurut plato sudah tersedia di
sana di alam idea.
Menurut pemikiran falsafahny67a, dunia
lahir adalah dunia pengalaman yang selalu berubah-ubah dan warna-warni. Semua
itu adalah bayangan dari dunia idea, sebagai bayangan, hakikatnya hanyalah
tiruan daro yang asli yaitu idea. Karenanya maka dunia pengalaman ini
berubah-ubah dan bermacam-macam, sebab hanyalah merupakan tiruan yang tidak
sempurna dari ideanya yang sifatnya bagi dunia ini semua ada contohnya yang
idea di dunia idea sana {dunia idea}.
Hal yang penting juga untuk diketahui
dari filsafat plato adalah pemikiran dia tentang negara. {menurutnya bahwa
dalam tiap-tiap negara} {segala golongan dan segala orang-orang adalah
alat}{semata-mata untuk kesejahteraan semuanya.}
Plato adalah pengikut Socrates. Ia lahir
di athena dengan nama asli Aristoteles. Ia belajar filsafat dari Socrates,
pythagoras. Heracleitus dan elia.
Plato pemikiran plato adalah pemikiran
tetang negara, konsepnya tentang negara di dalamnya terkait etika dan teorinya
tentang negara, menurut plato, di dalam negara yang idea terdapat 3 golongan
yaitu :
1.
Golongan tertinggi
2.
Golongan pembantu
3.
Golongan Rakyat biasa
3. ARISTOTELES (384 - 322 SM)
Lahirkan di Trasia
(Balkan). Dengan kecerdasannya yang luar biasa hampir-hampir ia menguasai
berbagai ilmu yang berkembang pada masanya, kecenderungan berpikir saintifik
nampak dari pandangan-pandangan filsafatnya yang sistimatis dan banyak
menggunakan metoda empiris. Kemudian akhimya ia meninggalkan Athena dan pindah
ke Chalcis dan meninggal di sana pada tahun 322 SM.
Aristoteles
adalah teman dan murid plato. Ia dilahirkan di Trasia {Balkan}, diantara
karya-karyanya. Yang terkenal seperti Mgman
{Logika}, Priar Analyties {Soliqusme}, Plesterial Analyties {sains} dan
sebagainya. Aristoteles terkenal sebagai bapak Logika.
Namun, ada
substinsi yang murni porm, tanpa potentiality, jadi tanpa malter, yaitu Tuhan
Aristoteles percaya kepada adanya tuhan. Bukti adanya tuhan menurutnya adalah
Tuhan penyebab. Gerak {2 first cruse of molion}.
Tuhan itu
menurut Aristiteles berhubungan dengan dirinya sendiri. Ia tidak berhubungan
dengan {tidak memperdulikan} alam ini. Ia bukan pesona. Ia tak memperhatikan
doa dan keinginan manusia. Dalam mencintai tuhan, kita tidak usah mengharap ia
mencintai kita.
Ia adalah
kesempurnaan tertinggi, dalam kita mencontoh ke sana untuk perbuatan dalam
pemikiran-pemikiran kita. Pandangan filsafatnya tentang etika adalah bahwa
etika nerupakan sarana untuk mencapai kebahagiaan dalam merupakan sebagai
barang yang tertinggi dalam kehidupan.
Aristoteles yang
sampai pada kaum muslimin ada 36 buah yang tinggi dalam 4 bagian yaitu :
a. Logika
b. fisika
c. Metafisika
d. Etika
Buku Logika yang
dikarangnya antara lain : Eateqoriace, Interpretation, Analytica Priora,
Analytica Posteriora, tpoica, dalam soplistis. Buku Fisika diantaranya De
Carlo, Animalium, dan Anima. Buku etika (Al- Akhlak, Akhlakus, dan
Syekh Ar-Rais). Buku Metafisika yaitu buku tentang ketuhanan.
Gema pengalaman
Dunia Islam terhadap Aristoteles penulis Islam yang mengagumi Aristoteles
adalah Ibnu Rasyid. Pada garis besarnya, pikiran-pikiran Aristoteles diperbaiki
menurut ajaran-ajaran Islam.
Menurut
Aristiteles manusia terdiri atas benda dalam hakikat yang tidak benda, pikiran
ini harus dipertemukan oleh filosof-filosof islam dalam pengertian Al Qur’an.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sofisme adalah sesat pikir
yang sengaja dilakukan untuk menyesatkan orang lain, padahal si pemuka pendapat
sendiri tidak sesat.
Filsafat klasik adalah
falsafah yang dibangunnya mampu menguasai sistem pengetahuan alam pikiran barat
sampai sampai kira-kira selama dua ribu tahun.
Adapun para filosuf
filsafat klasik adalah Socrates 470-399 sM, Plato 428-348 sM, Aristoteles
384-322 dan pada masa merekalah pemikiran filsafat Yunani mencapai puncaknya.
1. Sufisme bukan merupakan suatu aliran/ajaran.
2. Socrates adalah filosof yunani yang hidup
dalam abad ke-4 SM {wafat 390 SM}.
3. Plato adalah pengikut socrates. Ia lahir di
athena dengan nama asli Aristoteles.
4. Aristoteles adalah teman dan murid plato, ia
dilahirkan di Trasia {Balkan}.
5. Penulis islam yang mengagumi Aristoteles ialah
Ibnu Rasyid.
B. Saran-saran
Dengan adanya makalah ini penulis menyadari bahwa
masih banyak tehadap kekurangan. Baik dalam segi penulisan atau segi
pembahasannya. Dari penyelesaian makalah ini penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca dan teman-teman agar makalah
ini dapat berguna bagi kita semua berkhususunya dari pribadi penulis.
DAFTAR
PUSTAKA
Syadali Ahmad. Drs.H,MA. Mudzakir. Drs. 1997. Filsafat
Umum. Bandung : Pustaka Setia.
Frasetya, 1997. Filsafat Pendidikan .
Bandung : Pustaka setia.
Ahmadi,
Asmoro. 2003. Filsafat Umum. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
apat d� L a �We �e nya dia dalam
matematik mempengaruhi terhadap pemikiran filsafatnya sehingga pada segala keadaan
ia melihat dari angka-angka dan merupakan paduan dari unsure angka.
6.
Parmenides
(540 – 475 SM)
Ia lahir di kota Elea, kota perantauan Yunani di
Italia Selatan. Kebesarannya sama dengan kebesaran Heracleitos. Dialah yang
pertama kali memikirkan hakikat tentang ada (being).
Menurut pendapatnya, apa yang disebut sebagai realitas
adalah bukan gerak dan perubahan. Hal ini berbeda dengan pendapat Heracleitos,
yaitu bahwa realitas adalah gerak dan perubahan.
7.
Democritus
(460 – 370 SM)
Democritus yang lahir di Abdera di pesisir Tharake di
Yunani Utara. Karena ia berasal dari keluarga yang kaya raya, maka dengan
kekayannya itu ia bepergian ke Mesir dan negeri-negeri Timur lainnya. Dari
karya-karyanya ia telah mewariskan sebanyak 70 karangan tentang bermacam-macam
masalah, seperti : kosmologi, matematika, astronomi, logika, etika, teknik,
musik, puisi dan lain-lainnya. Sehingga ia dipandang sebagai seorang sarjana
yang menguasai banyak bidang.
Menurut pendapatnya, atom-atom itu selalu bergerak,
berarti harus ada runag kosong. Sebab satu atom hanya dapat bergerak dan
menduduki satu tempat saja. Sehingga Demoritos berpendapat bahwa realitas itu
ada dua, yaitu atom itu sendiri (yang penuh), dan ruang tempat atom bergerak
(yang kosong
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pada tahap filsafat Yunani kuno para filsuf Yunani
mengubah orientasi pikiran manusia dari mitos menjadi logos. Thales memulai
pencairan asal-usul utama (arche) alam semesta, diteruskan oleh
eniximenes dan aniximandros, serta filsuf-filsuf lain sebelum Socrates.
Filsafat yang berkembang pada masa ini disebut filsafat alam karena
pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan berkisar tentang terjadinya alam
semesta.
Pada umumnya
pemikiran teoritis itu memiliki kaitan yang erat dengan lingkungan tempat
pemikiran itu dilakukan dan pemikiran teoritis itu permulaan lahirnya filsafat
di Yunani pada abad ke 6 SM dan Yunani merupakan tempat dimana pemikiran ilmiah
mulai tumbuh dan pada zaman itu lahirlah para pemikir yang mengarah dan
menyebabkan filsafat itu dilahirkan.
Ciri-ciri
umum filsafat Yunani adalah rasionalisme. Rasionalisme Yunani itu mencapai
puncaknya pada orang-orang sophis untuk melihat rasionalisme sofis perlu
dipahami lebih terdahulu latar belakangnya. Latar belakang itu terletak pada
pemikiran filsafat yang ada sebelumnya.
Tujuan
filosofi filsafat pra Socrates adalah memikirkan soal alam besar darimana
terjadinya alam itulah yang menjadi sentral persoalan bagi mereka, pemikiran
yang demikian itu merupakan pemikiran yang sangat maju, rasional dan radikal.
Dan pemikir
atau filusuf pada zaman ini berbeda-beda pemikiran dan pendapatnya dalam
menyimpulkan tentang alam semesta ini. Thales menyatakan bahwa asal dari
semua adalah air, Anaximandros menyatakan bahwa alam berasal dari yang
tak terhingga atau yang tak terbatas, Anaximenes memiliki prinsip bahwa
asal usul segala sesuatu itu adalah udara.
Herakleitos adalah salah satu filusuf yang sangat sulit jalan
pemikirannya ia berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada selalu berubah dan
sedang menjadi. Pythagoras adalah seorang Ahli matematika dan filsuf
Yunani yang sangat terkenal melalui teoremanya, Pytagoraslah yang menyatakan
pertama kali bahwa alam semesta itu merupakan satu keseluruhan yang teratur.
SARAN-SARAN
Dengan adanya pembahasan filsafat ini kita bisa
mengambil kesimpulan, pelajaran dan dapat berpikir secara filsafati serta
analisis dalam kehidupan sehari-hari. Di mana semua aktivitas yang kita lakukan
baik sebagai predikat mahasiswa ataupun sebagai bagian dari masyarakat itu
tidak lepas dari ilmu filsafat yang dapat kita terapkan namun sesuai dengan
aqidah dan agama yang kita yakini.
DAFTAR
PUSTAKA
Abubakar
Atjeh, Prof. Sejarah Filsafat Islam. Ramadhani, Semarang, 1986.
Abu
Hanifah, Dr. Rintisan Filsafat,. Balai Pustaka, Jakarta, 1947.
Bertens,
Dr. Sejarah Filsafat Yunani, Kanisius, Yogyakarta, 1975.
Filsafat
Umum.
www.google.com/filsafat
Yunani Kuno.
www.google.com/filsafat
Pra Socrates.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar