Tatkala kita menziarahi para waliyullah mereka mengatakan: mayit tidak merasakan ziarah orang hidup, menganggap hanya mendatangi batu nisan saja, tentu kita katakan tidak sedemikian, mayit pun merasakan ziarah kita.
Telah diperintahkan beberapa hal dalam berziarah:
- mengambil hikmah dan pelajaran hidup.
- membacakan Alfatihah dan mendoakanya.
Dan mayit merasa senang jika diziarahi kerabat dekat.
ورد عن النبي أن الرجل لا يمر على الرجل كان يعرفه في الدنيا ويمر على قبره فيسلم عليه فيعرفه ويرد عليه السلام.
Dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam: ketika seorang melewati kubur seseorang yang dia kenali sewaktu masa hidupnya, lalu mengucapkan salam padanya, maka si mayit mengetahui dan menjawab salam.
Jasad memang telah terpendam tanah, tetapi apakah Ruh telah sirna? Apakah hanya kau pandang dari segi jasad saja?Mengapa anda hukumi peraturan alam dunia dengan alam barzakh? Rasulullah pun bersabda bahwa mereka menjawab salam kita, maka hendaknya kita mengimani hal tersebut.
Di Alam dunia saja terdapat sebab lahiriah dan bathiniah yang tidak kita ketahui, terkadang anda mengetahui sebab, namun saya tidak menyaksikanya.
Oleh karna itu:
من لم يرى هلال يسلم لمن رأوه با لأبصار.
Siapa yang tidak melihat hilal, Hendaknya mempercayai atau taslim kepada siapa yang telah melihatnya dengan mata.
Pastinya terdapat peraturan yang berbeda-beda setiap dimensi kehidupan dunia, Alam barzah, Hari kiamat, surga.
Maka mayit merasakan ziarahnya orang yang masih hidup, serta mendapatkan manfaat.
Lebih dari itu para Aulia' kibar dan para pemimpin Ahlu bait nabi, kita juga mendapatkan manfaat dari berziarah, Karena mereka telah dianugerahkan menjadi sebab keberkahan.
-Dr. Magdy Ashour Hafidzahullah-
Via telegram
http://t.me/ilmu_tareem
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar