DAKWAH BANJAR

Sebuah Media Informasi. | مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ, فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ |"Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya."

Rabu, 12 Agustus 2020

Karomah Habib Neon ( Habib Muhammad bin Husein al-Aydrus )

 💡 *Habib Neon*, begitulah namanya hangat didengar. Nama yang Habib Muhammad bin Husein al-Aydrus gelari ini, bukan hanya _'julukan'_ iseng anak SD. Tapi, berawal dari kisah yang menakjubkan... 🥰🥺

🌌 Pada suatu saat dalam sebuah majelis di kota _'arek suroboyo'_ tiba-tiba lampu padam! 😦 

Seketika keadaan pun menjadi gelap gulita. Padahal ketika itu para jama'ah sedang khusyu' mengaji bersama. 

✨ Tiba-tiba datanglah sepercik cahaya yang makin bersinar terang! Tampak sesosok lelaki memakai pakaian serba putih yang lengkap dengan jubbah & sorbannya berjalan menuju masjid! 

👳🏻‍♂ Beliau adalah *Habib Muhammad bin Husein al-Aydrus*. 


Seketika itu bagian dalam masjid terang benderang! Cahaya yang terpancar dari wajah beliau bisa membuat seisi masjid menikmati cahayanya. 🥰😇 

Semenjak itulah gelar itu diberikan kepadanya. Dan gelar itu sekaligus memberi arti bahwa nasehat & ucapannya menerangi hati para umat yang membutuhkannya. 💫


🔸 *Nasab Beliau*

Habib Muhammad bin Husein bin Zainal Abidin bin Ahmad bin Husein bin Mustafa bin Syeikh bin Muhammad Mustafa bin Ali Zainal Abidin, sampailah rantaian emas nasabnya hingga ke Rasulullah SAW. 


🔸 *Nama Lengkap:* Muhammad al-Masyhur al-Aydrus


🔸 *Beliau Lahir di* Tarim, 1902 M. 


🔸 *Perangainya:* Beliau memiliki akhlak serta budi pekerti yang luhur. Setiap orang yang duduk di sampingnya pasti merasa bahwa dirinya adalah orang yang paling dicintai beliau. 🥰  

Beliau terkenal murah tangan & menebarkan kasih sayang terhadap sesama. 


✨ Parasnya elok, wajahnya enak dipandang, tutur katanya lemah lembut serta penuh dengan hikmah dan selalu tersenyum bila bertemu siapapun. 😊


📿 Beliau tipe orang yang pendiam, sedikit makan & tidur. Waktu-waktunya selalu dipenuhi dengan dzikir & bersholawat kepada Rasulullah SAW. 


Di antara mujahadahnya adalah berpuasa selama 7 tahun dan tidak berbuka kecuali dengan 7 butir kurma. Pernah juga selama satu tahun ia tidak makan kecuali lima _mud_ saja. 😇


_"Di masa permulaan menuntut ilmu, aku gemar menelaah kitab-kitab tasawuf. Aku juga senantiasa menguji nafsuku dengan mengikuti perjuangan mereka (salafunassholihin)."_ Tutur beliau.


🔸 *Gurunya:* Setelah berhasil memancarkan cahayanya di kota Palembang, berpindahlah cahaya dakwahnya ke kota Pekalongan. Inilah awal mula pertemuannya dengan Habib Abu Bakar as-Segaf (Gresik). Dan di sinilah pula beliau berguru ke Habib Ahmad bin Abdullah al-Atthas. Dan ia selalu mendampingi Habib Ahmad di setiap perjalanan dakwahnya. Setelah beberapa waktu menetap di Pekalongan, barulah beliau berhijrah ke Surabaya. 


👳🏻‍♂ *Nama-Nama Guru Beliau:*

1. Habib Muhammad bin Idrus al-Habsyi (Surabaya)

2. Habib Muhammad bin Ahmad al-Muhdor (Bondowoso)

3. Habib Abu Bakar bin Muhammad as-Segaf (Gresik)

4. Habib Abu Bakar bin Umar bin Yahya (Surabaya)


🔸 *Pernikahannya:* Semasa beliau berdakwah di Palembang. Di situlah Allah memulai awal kisah rumah tangganya. Beliau menikahi anak dari pamannya. Wanita beruntung itu bernama, *Syarifah Aisyah binti Mustafa al-Aydrus*. Dari pernikahan itu, beliau dikaruniai 3 anak laki-laki & seorang anak wanita. 💞


🔸 *Dakwahnya:* Awalnya beliau merantau ke negeri Singapura, setelah itu beliau menyeberang ke Indonesia dan sampailah beliau di kota 'Pempek' Palembang. 


🔸 *Majelis Burdahnya:* Setiap malam Jum'at beliau mengadakan pembacaan burdah di tempat tinggalnya yang dihadiri banyak orang. Beliau mulai merintis majelis burdah ini semenjak tahun 1950-an. Majelis ini dipimpinnya hingga wafat. Hingga saat ini, majelis burdah itu dilanjutkan oleh para keturunannya. Di antaranya putra serta khalifahnya, al-Marhum Habib Syekh al-Aydrus. 📚


🔸 *Redupnya Cahaya Itu:*

Setelah ajal kian dekat menghampirinya, disertai kerinduan berjumpa dengan penciptanya, Allah pun rindu bertemu dengan beliau. Maka ia pasrahkan ruhnya yang suci kepada Tuhannya dalam keadaan ridha & diridhai. Setelah menghabiskan waktunya untuk berdakwah & mengabdi kepada umat, dalam usia 71 tahun pada 30 Jumadil Awwal 1389 H yang bertepatan pada 22 Juni 1969 M, Habib Muhammad bin Husein al-Aydrus meninggalkan dunia yang fana ini. Namun cahaya & jasa beliau senantiasa membekas pada setiap hati pecintanya. 🥺😌


📜 Atas wasiatnya, beliau dimakamkan di Pegirian Surabaya. Berdampingan dengan makam pamannya Habib Mustafa al-Aydrus. Meskipun jasadnya telah tiada, namun tak sepi para pengunjung yang ingin mendapatkan barokah dengan menziarahinya. 


🔸 *Hari Ini.....*

Setiap tahunnya, tepatnya hari ini. Hari Kamis terakhir bulan Jumadil Awwal diadakan haul beliau. Di majelis peninggalannya di jalan Ketapang Kecil Surabaya.


Begitulah untaian indah dari cahayanya. Semoga dengan membaca sedikit dari manaqibnya bisa menambah rasa cinta kita kepada para habaib, para kekasih Allah. _Aamiin Yaa Rab..._ 💞


💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎


🗒Dikutip dari Buku 17 Habaib Berpengaruh di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DAKWAH BANJAR | هذا من فضل ربي